jam

Minggu, 23 Juni 2013

Pemilihan Tanah
Untuk lebih memaksimalkan dalam membudidayakan semangka sebaiknya pilih tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka ini. Tanah yang baik untuk menanam semangka harus memiliki keasaman tanah pH 5,5-6,5. Tetapi tanaman ini masih bisa tumbuh di bawah pH 5, sehingga tanaman ini dapat tumbuh dilahan gambut.

Tanah yang dipilih untuk penanaman harus yang cukup gembur dan kaya bahan organic, apabila kita sudah dapat menentukan lahan yang akan ditanam, kemudian tanah diolah, seperti biasa halnya sebelum menanam tanaman kita harus membersihkan lahan yang akan diolah kemudian lahan dibajak atau dicangkul.

Setelah dicangkul dengan halus , langkah selanjutnya membuat bedengan dengan panajang 12-15 m, lebar 1,5-2 m atau sekitar 3-4 m. setelah bedengan siap kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 30 cm. jarak tanamnya didalam baris sekitar 1,2-1,5 m. setelah itu, lubang tanam diberi pupuk dasar yang terdiri dari 4 kg pupuk kandaang, 28 gram pupuk DS, 22 gram pupuk ZK, dan 15 gram pupuk ZA.

Cara Pembibitan
Penanaman semangka dilakukan dengan menggunakan biji (benih). Sebelum menjadi bibit yang siap ditanam, benih disemai terlebih dahulu dalam pot plastic atau polybag dengan media tanah dan pupuk kandang yang steril.

Cara penyemaian benih yaitu, pertama bibit biji semangka direnggakan supaya mempermudah proses pertumbuhan, tahap selanjutnya rendam benih biji semangka dalam 1 liter air dengan campuran 1 sendok the hormone (Atronik, Menedael, Abitonik), 1 sendok feres fungisida (obat anti jamur), 0,5 sendok the peres bakterisida. Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.

Kantong-kantong pesemaian diletakan berderet agar terkena  sinar matahari. Lakukan pemupukan dilakukan lewat daun supaya cepat berkembang dan pupuk di campur obat. Lakukan pemupukan 3 kali sekali.

Setelah bibit memiliki daun 2 lembar atau berumur epat minggu, maka bibit sudah siap ditanam di lahan terbuka atau kebun dengan jarak tanam antar bibit 1 m.

Cara Penanaman
Penentuan pola tanam pada tanaman semangka dilakukan dengan pola monokultur. Pembuatan  pembuatan lubang tanam penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh 2 helai daun.

Sambil menunggu bibit cukup besar, dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. persiapan pelubangan lahan tersebut dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindahkan ke darat.
Berjarak 20-30 cm daritepi bedengan dengan jarak antar  lubang sekitar 80-100 cm atau tergantung tebal atau tipisnya bedengan. Setelah dilakukan pelubangan, lahan selanjutnya digenangi air sekitar tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap.

Sebelum bibit batang ditanam, lakukan terlebih dahulu perendaman, agar mudah melepaskan polybag yang dipakai. Langkah imunisasi dilakukan dengan cara merendam selama 5-10 menit dan disertai campuran larutan obat-obatan.

Cara Pemeliharaan Tanaman
Dalam proses pemeliharaan tanaman ada beberapa tahapan pemeliharaan yang umum diberikan, diantaranya proses penyiraman, penyiangan, pembubunan, penjarangan dan penyulaman, dan terakhir pemupukan.

Penyiraman pada tanaman yang baru ditanam dilahan terbuka atau kebun sangat penting, apabila penyiraman melalui saluran-saluran bedengan maka air harus dijaga jangan sampai meluap menggenangi permukaan bedengan.

Penyiangan yang dilakukan pada tanaman semangka harus hati-hati karena, jangan sampai batang primer dan sekunder terpotomg atau rusak. Proses penyiangan ini bisa dilakukan antara 3-4 kali selama masa tanam.

Setelah beberapa hari penanaman selanjutnya dilakukan pembubunan. Pembubunan yaitu proses membubun tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal dan diikuti dengan proses perempelan, yaitu proses penyortiran tunas-tunas muda untuk dibuang yang tidak berguna dan akan menghambat pertumbuhan tanaman semangka.

Penjarangan dan penyulaman pada  tanaman semangka dilakukan setelah berumur 3-5 hari, apabila tanamann yang telat pertumbuhannya dan akan menyebabkan kematian maka segera ganti tanaman tersebbut dengan bibit baru. Dan lakukan penjarangan dengan menyisakan 2-3 tanamansaja.

Pemupukan yang diberikan pada tanaman semangka yang cukup pesat pertumbuhannya, sebaiknya diberikan pupuk P dan K serta 1/3 bagian pupuk N diberikan untuyk pupuk dasar. Campuran pupuk P dan K diberikan dalam lubang tanam (sedalam 5-8 cm) sejauh 5-8 cm dari biji. Jika menggunakan pupuk DS dan ZK, maka setiap lubangnya hanya diberikan 28 gram pupuk DS dan 22 gram pupuk ZK.

Pemberian pupuk N sebaiknya diberikan sebanyak tiga kali. Apabila pupuk N yang diberikan berupa pupuk ZA (sejumlah 45 gram/tanaman), maka berilah pupuk sebanyak 15 gram/tanaman.
Pemberian pupuk pertama diberika pada saat tanaman mulai ditanam, pemberian pupuk kedua diberikan pada tanaman sudah setinggi 1 m, sedangkan pemberian pupuk ketiga setelah tanaman sudah berbuah sebesar telur ayam.

Pembuahan
Para petani di negara Jepang biasanya hanya memelihara satu buah saja buah saja pada setiap cabangnya. Jadi, dari setiap pohonnya hanya akan diperoleh 3-4 buah saja. Pembuahannya diatur pada ketiak daun yang sama, kira-kira 1,5 m dari lubang tanam.

Apabila tanama sudah mngeluarkan buah maka segera beri alsa jerami kering, alas jerima ini untuk menghindari percikan air hujan, sebab air hujan akan mengakibatkan kebusukan pada buah apabila terkena langsung pada badan buah. Untuk ukuran yang baik setiap hektar dapat menghasilkan buah sebanyak 8-10 ton.

BUDIDAYA TOMAT

Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani

FASE PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh>
- Tomat dapat ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
- Tanahnya gembur, porus dan subur, tanah liat yang sedikit mengandung pasir dan pH antara 5 - 6
- Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan yang tinggi dapat menghambat persarian.
- Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata yang membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman dan ini berbahaya bagi tanaman
2. Pola Tanam
- Tanaman yang dianjurkan adalah jagung, padi, sorghum, kubis dan kacang-kacangan
- Dianjurkan tanam sistem tumpang sari atau tanaman sela untuk memberikan keadaan yang kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu
Untuk mengurangi nematoda dalam tanah genangilah tanah dengan air selama dua minggu
- Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal,.Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
- Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
4. Pemilihan Bibit
- Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
- Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
- Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
- Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
- Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag
- Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam
- Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
- Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
- Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6
- Penanaman sore hari
- Buka polibag plastik
- Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
- Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
- Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural VITURA
- Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat

D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
- Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
- Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air
- Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
- Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
- Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
- Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
- Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
- Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
- Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 - 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman
- Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
- Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
- Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
- Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
2. Pengamatan Hama dan Penyakit
- Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
- Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. - - Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
- Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
- Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
- Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
- Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
- Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
- Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
- Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
- Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
- Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.
Limbah kulit pisang disulap menjadi pundi-pundi yang menguntungkan (uang)? Bagaimana caranya? Kulit pisang yang merupakan limbah organik dari buah pisang dapat ditemukan  di berbagai tempat khususnya pasar buah, warung nasi, maupun tempat-tempat umum. Kulit pisang ini biasanya tergeletak begitu saja di tempat-tempat sampah tanpa ada yang peduli terkait dengan keberadaannya. Siapa sangka ternyata kulit pisang yang banyak diabaikan dan diremehkan orang bisa menjadi sebuah bahan yang bernilai,bahkan menguntungkan.
Ditangan 4 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yaitu Anam Prasetiyo, Dodik Dwi P, Elok Fikri Hanim dan Lia Ni’matul Ulya limbah kulit pisang yang biasanya hanya dibuang kini  disulap menjadi produk olahan berupa makanan yang modern dan bisa dinikmati oleh masyarakat berbagai  kalangan. Produk tersebut berupa nugget yang terbuat dari kulit pisang.
Kulit pisang yang digunakan adalah jenis sendiri sudah terbukti mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik bagi manusia. Hasil penelitian tim Universitas Kedokteran Taichung Chung Shan, Taiwan, memperlihatkan bahwa ekstrak kulit pisang ternyata berpotensi mengurangi gejala depresi dan menjaga kesehatan retina mata. Selain kaya vitamin B6, kulit pisang juga ternyata banyak mengandung serotonin yg sangat vital untuk menyeimbangkan mood. Selain itu, ditemukan pula manfaat ekstrak pisang untuk menjaga retina dari kerusakan cahaya akibat regenerasi retina.
Salah satu tim Nugget yang biasa dipanggil sahabat kupis (kulit pisang) menyampaikan munculnya ide karena terinspirasi dari es krim kulit pisang yang sudah ada dan dikenal dikalangan masyarakat umum. Ide untuk membuat nugget berbahan dasar kulit pisang dapat terealisasi dengan diajukannya proposal yang diajukan tersebut berjudul Nugget Sahabat Kupis (Sehat, Halal, dan Bermanfaat dari Kulit Pisang) Sebagai Panganan Murah dan Ramah Lingkungan kini sudah mendapat banyak dukungan dari fakultas bahkan universitas yang akhirnya mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (DIKTI) pada tahun 2013.
Antusias pembeli sangat tinggi pada hari senin (29/4) saat diundang pada acara PRISMA EXPO dalam pameran PKM (Program Kratifitas Mahasiswa) yang bertemakan show your creatvity and prepare yourself to PIMNAS XXVI tingkat Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Stand tim tersebut terlihat paling ramai diantara stand-stand yang lain. Ketika Hazarul, salah seorang pembeli ditanya mengapa lebih memilih untuk membeli produk ini, dengan lugu Hazarul menjawab lantaran ia merasa penasaran dengan produk nugget yang terbuat dari bahan baku utama kulit pisang.
“Bisnis ini sangat prospektif , bahkan investor dari Lamongan sudah ingin bekarja sama dengan tim kita”. Kata Anam, selaku ketua tim
Setelah diproduksi dan dijual, nugget kulit pisang ini mendapat berbagai tanggapan positif dari konsumen karena berbeda dengan nugget yang ada dipasaran yang terbuat dari daging ayam atau sapi. Menurut konsumen nugget kulit pisang mempunyai cita rasa yang khas bila mengkonsumsinya karena nugget ini bebas bahan pengawet. Kini dari nugget kulit pisang keempat mahasiswa ini dapat meraih uang untuk mengisi kocek mereka secara mandiri. Terbukti omset dalam satu minggu bekisar 500 ribu rupiah.

Kamis, 23 Mei 2013

budidaya kacang panjang


I.       PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Kacang panjang (Vigna sinensis sp) merupakan tanaman semusim. Tanaman ini berbentuk perdu yang tumbuhnya menjalar atau merambat dan perlu diberi turus. Daunnya berupa daun majemuk terdiri dari 3 helai. Batangnya liat dan sedikit berbulu. Buahnya berbentuk panjang dan ramping (Rahayu, Estu, 2007).
Pembudidayaan kacang panjang cukup mudah. Tanaman ini hidup baik di daratan rendah maupun dataran tinggi. Penanamannya pun dapat dilakukan sepanjang tahun, baik di musim hujan maupun musim kemarau. Sayur ini banyak mengandung virtamin A, B, dan C terutama pada polong muda. Pada bijinya mengandung lemak protein dan karbohidrat. Komoditi ini merupakan sumber protein nabati yang cukup potensial (Haryanto, Eko, 2007).
Kacang panjang biasanya ditanam disawah sebagai tanaman pengganti setelah menanam padi atau di pematang sawah, jarang diusahakan secara khusus tanaman ini akan tumbuh subur bila ditanam di tanah. Walaupun demikian komoditi ini cukup berpeluang untuk diusahakan secara komersial karena memiliki banyak kelebihan. Untuk menanamnya tidak dibutuhkan lahan yang luas, pemeliharaannya mudah, resiko kegagalan kecil, dan keuntungan yang diperoleh cukup lumayan. Kacang panjang termasuk tanaman berumur pendek, satu musim tanaman sekitar 3-3,5 bulan. Pemanenan sudah dapat dilakukan ketika tanaman berumur 45 hari. Pemanenan buahnya tidak sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap.dari lahan seluas satu ha dapat dihasilkan 4 – 9 ton polong muda. Bahkan produksinya dapat lebih tinggi lagi (Kuriadi, Ahmad, 2000).
Salah satu hal yang menarik dari usaha tani kacang panjang adalah permintaan pasarnya yang cukup tinggi. Pasar mampu menyerapnya, sekalipun produksi meningkat pada saat panen. Dipandang dari sudut ekonomi komoditi ini masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain terbuka peluang untuk pasar lokal/dalam negeri, masih terbuka peluang ekspor. Kacang panjang dapat diolah berbagai macam masakan, misalnya lodeh dan gado-gado. Selain itu juga dapat dimakan mentah sebagai lalapan. Rasanya yang enak, renyah dan gurih menyebabkan sayuran ini banyak disukai oleh konsumen di desa atau kota dan harganya pun terjangkau. Dengan demikian, kacang panjang mempunyai prospek yang cukup baik untuk diusahakan.

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usaha tani kacang panjang.
2.      Mengetahui analisa usaha dan mengetahui layak atau tidaknya usaha tani kacang panjang.
3.      Untuk mengetahui seluk beluk usaha tani kacang panjang.


C.     Manfaaat
1.      Memahami cara praktek penanaman kacang panjang secara langsung.
  1. Dapat mengetahui dan menyelesaikan masalah – masalah yang timbul pada penanaman kacang panjang.
  2. Bisa mendapatkan informasi dan saran yang baik  serta membangun diri untuk bisa mengembangkan dalam penanaman kacang panjang.
  3. Mengalami kehidupan seperti seorang wirausahatani dalam berusaha di bidang hortikultura.















II. PELAKSANAAN
A.     Waktu dan Tempat
 Kegiatan Praktek Kerja Agribisnis (PKA) “Usaha tani Kacang Panjang” dilaksanakan pada bulan 28 Januari 2013 – 30 april 2013, berlokasi di Guntung Lua SPP, Banjarbaru Kalimantan Selatan.

B.     Kegiatan
1.      Pemilihan Benih
Benih kacang panjang yang digunakan adalah benih kacang panjang “Pontianak” yang daya kecambahnya 90%.
2.      Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan usaha tani kacang panjang yaitu :
a.       Alat :
1. Cangkul
2. Gembor
3. Sprayer
4. Bambu
5. Mulsa

b.      Bahan :
1.      Benih Kacang Panjang
2.      Tanah yang subur
3.      Pupuk kandang sapi
4.      Urea
5.      KCL
6.      Air
3.      Persiapan Lahan
Dalam persiapan lahan, dilakukan kegiatan pengolahan tanah meliputi:
a.      Penggemburan
Penggemburan tanah dilakukan dengan cara membalik dan menghancurkan bongkahan tanah menjadi butir-butir yang lebih kecil. Tanah yang gembur memudahkan akar bergerak dengan bebas menghisap zat-zat makanan didalamnya.
b.      Pembuatan bedengan
Tanah dibentuk menjadi bedengan yang lebarnya 1 m dengan panjang 15 m. Diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 30 cm. Pembuatan bedengan berfungsi memudahkan pembuangan air hujan, mempermudah pemeliharaan dan menghindari pemadatan tanah antar tanaman karena terinjak-injak.
c.       Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan jika tanah bereaksi terlalu asam atau pH tanah rendah pada daerah lahan, untuk kacang panjang pH tanah sekitar 5,5-6,5.



d.      Pemupukan dasar
Pemupukan dasar dilakukan sebelum penanaman dengan pupuk organik, yaitu pupuk kandang. Fungsi pemberian pupuk kandang, antara lain:
·     Menyuburkan tanah dan menambah unsur hara tanaman
·     Memperbaiki struktur, daya mengikat air, dan porositas tanah
·     Menambah kandungan bahan organik
·     Memperbaiki kehidupan mikroorganisme tanah
·     Melindungi tanah dari kerusakan akibat erosi
e.      Pemasangan Mulsa
Pemasangan mulsa dilakukan setelah bedengan siap dan dilakukan pada sore hari .
4.      Penanaman
Dalam penanaman meliputi:
a.   Waktu Tanam
Penanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan pada awal dan akhir musim hujan.
b.   Cara Penanaman
Kacang panjang biasanya ditanam secara monokultur. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam menggunakan tongkat atau tugal. Kedalaman lubang tanam sekitar 4-5 cm. Jarak antar lubang tanam sekitar 25-30 cm dan antar barisan 60-75 cm sehingga dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Setiap lubang tanam dimasukkan 2 butir benih dan ditutup dengan tanah kembali. Benih kacang panjang akan berkecambah 5 hari setelah penanaman.
5.      Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi:
a.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau mati pada 58 lubang dari 110 lubang dalam 2 bedeng  tanaman dan mengganti tanaman yang tumbuhnya kurang baik.
b.      Penyiraman
Kegiatan yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman setiap hari 2 kali sehari (pagi dan sore). Tanaman disiram secara merata menggunakan alat seperti gembor dan selang air.
c.       Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.
d.      Pemupukan
·        Pada umur 20-25 HST, lakukan pemupukan susulan I. Campurkan urea 100 gr dengan 5 Liter air.
·        Pada umur 35-40 HST, lakukan pemupukan susulan II. Campurkan urea 100 gr dengan 5 Liter air.
·        Pada umur 40-45 HST, lakukan pemupukan susulan III. Campurkan urea 100 gr dan KCL 100 gr dengan 5 Liter air.
·        Pada umur 50-55 HST, lakukan pemupukan susulan IV. Campurkan urea 100 gr dengan 5 Liter air.

e.      Pemasangan Turus
Pemasangan turus dilakukan pada setiap tanaman setelah berumur 2 minggu atau mencapai tinggi sekitar 25 cm dengan menggunakan batang kayu/belahan bambu yang panjangnya ± 150 cm. Bertujuan menghindari pertumbuhan kacang panjang yang merambat/menjalar di permukaan tanah.
f.        Pemangkasan
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu dilakukan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
g.      Pengendalian Hama dan Penyakit
Adapun hama pada tanaman kacang panjang, antara lain:
1.   Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan.

2.   Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan.


3.   Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong.
Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak.

4. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama.

Adapun penyakit pada tanaman kacang panjang, antara lain:
1.   Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum)
Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

2.   Penyakit Sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

3.   Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati.
h. Panen dan Pemasaran
1.  Panen
    Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5 bulan sampai 4 bulan.
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Panen pertama dilakukan pada tanggal 28 Februari 2013, sebanyak 2 kg kacang panjang, sampai pemanenan terakhir rata-rata 5-9 kg.
2.   Pemasaran
Selepas panen, kacang panjang ditimbang dan diikat, lalu dipasarkan di pasar Banjarbaru. Kacang panjang dijual Rp. 2.000 per ikat.












III.       RENCANA USAHA

A.     Biaya Input
1.   Biaya Tetap
-      Sewa tanah                                                     = Rp 10.000,-           
2.Biaya Tidak Tetap
a.    Benih kacang panjang 1 bks @ Rp 27.000,- = Rp 27.000,-
b.   Turus  2  ikat @ Rp 8.000,-                = Rp  16.000,-
c.    Pupuk
-      kandang 3 karung @ Rp 10.000,-   = Rp 30.000,-
-      Urea 3 kg @ Rp 3.000,-                             = Rp   9.000,-
-      KCL 3 kg @Rp 3.000,-                             = Rp   9.000,- +
     Rp 48.000,-
3.   Biaya Penyusutan
-  Cangkul =        NB - NS
                              JUE
                  = Rp 50.000- -  Rp 20.000,-
24    bulan                                                            
=       Rp 30.000,-                                                                         
24    bulan                                                                          
 = Rp 1.250,-/bulan
Jadi, biaya penyusutan cangkul = Rp 1.250,- x 3 bulan
= Rp 3.750,-
 - Gembor        = Rp 25.000- Rp 10.000
24 bulan
= Rp 625,-/bulan
Jadi, biaya penyusutan gembor = Rp 625,- x 3 bulan
= Rp 1.875,-

4.   Biaya Tenaga Kerja
-      Pengolahan tanah                                         = Rp 20.000,-
-      Penanaman                                                  = Rp   5.000,-
-      Pemasangan turus                                         = Rp   8.000,-
-      Pemupukan                                                  = Rp 10.000,-
-      Penyiraman                                                  = Rp   5.000,-
-      Penyiangan                                       = Rp 10.000,- +
   Rp 58.000,-


Total input = 1+2+3+4
= Rp10.000,- +  Rp 48.000,- + Rp 5.625,- + Rp 58.000,-
= Rp 121.625,-




5.      Output
Perkiraan hasil panen kacang panjang mencapai 85%
Output =  125 ikat x Rp 2.000,-
             = Rp 250.000,-          

6.      Income/Keuntungan
Output - Input
= Rp 250.000,-   Rp 121.625,-
            = Rp 128.375,-

7.      O/I Rasio
Output   =   Rp 250.000,-
  Input          Rp 121.625,-

= 2,1
Menurut Ir Bambang Cahyono ( usaha tani kacang panjang )  bahwa, jika O/I Rasio > 1, maka usaha ini layak dikembangkan. Berdasarkan analisa diatas, O/I rasio yang dihasilkan adalah 2,1. Artinya setiap korbanan yang dikeluarkan sebesar Rp 1 mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1,1 ,-. Dengan demikian usaha tani kacang panjang ini layak untuk dikembangkan.



IV.              MASALAH DAN PENYELESAIAN

A. Masalah
1.      Hama dan penyakit yang muncul pada kacang panjang, disebabkan oleh cuaca yang ekstrim ( panas dan hujan ).
2.      Lokasi kegiatan PKA yang kurang tepat karena tanah tidak seimbang tinggi dan rendahnya yang menyebabkan saat hujan turun, diselokan bedengan kacang panjang terendam air.
3.      Pemeliharaan yang kurang maksimal terhadap tanaman kacang panjang.

B.     Penyelesaian
1.    Penyemprotan dengan insektisida Matador yang dicampur 15 L air yg dicampur dalam tangki handsprayer untuk disemprotkan pada tanaman kacang panjang yang dilakukan apabila telah timbul gejala hama dan penyakit pada kacang panjang.
2.    Membuat drainase/selokan untuk memperlancar aliran air agar bedengan tidak tergenang air hujan.
3.    Pemeliharaan tanaman sebaiknya dilakukan secara intensif setiap hari 2 kali (pagi dan sore), untuk menghasilkan tanaman yang baik.



V.     KESIMPULAN DAN SARAN

A.     Kesimpulan
1.      Faktor-faktor yang mempengaruhi usaha tani kacang panjang adalah dari segi tanah, segi sanitasi lahan, dan kegiatan pemeliharaan.
2.      Berdasarkan analisa diatas keuntungan yang didapatkan adalah Rp 128.375,- dengan perbandingan O/I rasio 2,1 setiap korbanan Rp 1,- biaya. Sehingga kacang panjang ini layak untuk dikembangkan.
3.      Seluk beluk usaha tani kacang panjang dimulai dari pemilihan benih, persiapan alat dan bahan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pemasaran.

B. Saran
1.      Pemeliharaan tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan secara teratur dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore), supaya dapat  menghasilkan tanaman kacang panjang yang berkualitas dan terjamin.
2.      Penanaman benih kacang panjang, sebaiknya bedengan disiram terlebih dahulu supaya tanah lembab dan mudah untuk ditanam.




DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Eko, 2007. Teknik Cara Bertanam Kacang Panjang. Semarang: Intan Persada.
Kuriadi, Ahmad, 2000. Tanaman Kacang Panjang yang Menguntungkan. Jakarta: Sinar Tani.

Rahayu, Estu, 2007. Budidaya Kacang Panjang. Jakarta: Penebar Swadaya.



















Lampiran 1.  Kegiatan PKA


NO
Hari/Tgl
Kegiatan
Keterangan
1
senin,28 januari 2013
Mengolah bendengan
-
2
selasa, 29 januari 2013
Mengolah bendengan
-
3
Rabu, 30 januari 2013
Memupuk dasar serta pemberian kapur pada bedengan
-
4
Kamis, 31 januari 2013
Meratakan bedengan
-
5
Jum’at,1 febuari 2013
Pemasangan mulsa

6
Sabtu, 2 febuari 2013
Melobangi mulsa
-
7
Minggu, 3 febuari 2013
Menanam benih kacang panjang
-
8
Minggu,10  febuari 2013
Menyulam tanaman yang mati
Karena layu fusarium
9
Sabtu,16 febuari2013
Memupuk tanaman
Dengan pupuk urea
10
Minggu,17 febuari 2013
Pemasangan turus
-
11
Minggu,24 febuari 2013
Penyemprotan insektisida
insektisida matador
12
Kamis, 28 febuari 2013
Panen kacang panjang ke-1
2 kg
13
Selasa,5 maret 2013
Panen kacang panjang ke-2
4 kg
12
Sabtu,9 maret 2013
Panen kacang panjang ke-3
2 kg
13
Jum’at,15 maret 2013
Pemupukan susulan
Pupuk KCL
14
Rabu,20 maret 2013
Panen kacang panjang ke-4
3 kg
15
Sabtu,23 maret 2013
Menyemprot insektisida
insektisida curacron
16
Selasa,19 maret 2013
Panen kacang panjang ke-5
2 kg
17
Sabtu,23 maret 2013
Panen kacang panjang ke-6
5.5 kg
18
Rabu,27 maret 2013
Panen kacang panjang ke-7
4 kg
19
Selasa,2 april 2013
Panen kacang panjang ke-8
9 kg
20
Sabtu, 6 april 2013
Panen kacang panjang ke-9
11 kg
21
Rabu, 20 april 2013
Panen kacang panjang ke-10
6 kg
22
Kamis, 25 april 2013
Panen kacang panjang ke-11
5 kg
23
Selasa, 30 april 2013
Panen kacang panjang ke 12
4 kg






























Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

           Gambar. Pembuatan bedengan



Gambar. Pemupukan dan pengapuran



               Gambar. Pemasangan mulsa






      Gambar. Membuat lubang pada mulsa



                Gambar. Pemasangan turus



         Gambar. Pengikatan tali pada turus








                        Gambar. Pemanenan